Petani Terkendala Saluran Irigasi
M Danial/Fajar
MENGANCAM PETANI. Pengerjaan perbaikan saluran sekunder Irigasi Maloso di Ugibaru, Kecamatan Mapilli, belum rampung hingga kini. Hal ini merisaukan ribuan petani yang terancam tidak turun sawah.
POLEWALI, FAJAR
-- Lambatnya penyelesaian saluran irigasi sekunder Ugibaru membuat para
petani belum bisa turun ke sawah. Ini dialami petani di beberapa desa
di Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar. Bahkan pengerjaan
saluran irigasi Andau bobol puluhan meter.MENGANCAM PETANI. Pengerjaan perbaikan saluran sekunder Irigasi Maloso di Ugibaru, Kecamatan Mapilli, belum rampung hingga kini. Hal ini merisaukan ribuan petani yang terancam tidak turun sawah.
Pada musim tanam yang lalu, ribuan kepala keluarga petani harus istirahat mengolah sawah. Petani yang tersebar di wilayah Rumpa, Segerang, Bonne-bonne, Ugibaru, Mapilli, menunggu pengerjaan saluran irigasi sekunder yang mengairi persawahan mereka.
Camat Mapilli Aslina Syamsuddin, mengungkapkan petani risau karena pengerjaan irigasi Ugibaru belum rampung hingga kini. Mereka berharap irigasi tersebut ramping awal November ini. "Kondisi di lapangan, penyelesaian sesuai jadwal tidak bisa diharap karena masih beberapa kegiatan belum selesai," ujar Aslina, Selasa 24 Oktober.
Adapun kegiatan yang belum selesai, antara lain perbaikan pada beberapa bagian dan pembersihan saluran.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mapilli, Diro Danuwijoyo, menyesalkan keterlambatan pengerjaan saluran irigasi Ugibaru. Kondisi tersebut, kata dia, akan sangat berdampak pada petani yang telah rela tidak turun sawah dalam satu musim tanam terakhir.
"Kita sangat menyesalkan keterlambatan penyelesaian pengerjaan
saluran, karena akan sangat merugikan petani. Selain itu, memengaruhi target peningkatan produksi padi," ungkapnya.
Karena faktor itulah kata Diro, bersepakat untuk turun sawah pada awal November mendatang. Salah seorang pengurus kelompok tani, Usman, mengatakan, anggota tidak lagi peduli penyelesaian saluran.
Mereka berinisiatif melakukan swadaya membersihkan beberapa bagian saluran tanpa harus menunggu kontraktor. "Kita mau segera turun sawah. Satu musim istirahat sudah cukup lama memberi kesempatan kepada kontraktor menyelesaikan pengerjaan, tapi tidak selesai juga," ujarnya. (mdl/nin)
SUMBER : HARIAN FAJAR
0 komentar:
Posting Komentar