Tahukah Anda bahwa 1 dari 4 wanita mengalami kerontokan rambut?
Kerontokan rambut adalah masalah yang menjadi momok bagi banyak wanita.
Rambut
rontok sampai 100 helai per hari adalah normal. Rambut kepala tumbuh 3
sampai 4 tahun, lalu beristirahat selama 3 sampai 4 bulan dan kemudian
tumbuh lagi sebagai rambut baru. Jika rambut Anda rontok melebihi 100
helai per hari, Anda perlu waspada.
Jenis-jenis kerontokan rambut
Berdasarkan penyebabnya, berikut adalah 4 jenis kerontokan rambut pada wanita:
1. Alopesia androgenik
Ini
merupakan jenis kehilangan rambut yang sangat umum pada wanita.
Alopesia androgenik adalah kerontokan rambut pada perempuan maupun laki-laki
yang terkait dengan hormon androgen dan bersifat genetis. Rambut
menipis dan menghilang dalam pola yang jelas, dimulai dari atas dahi
lalu meluas ke belakang. Rambut di bagian samping dan belakang kepala
tetap tersisa. Pola kerontokan rambut pada wanita berbeda dengan pola
kebotakan laki-laki. Pada wanita, penipisan rambut juga menyebar di
seluruh kepala, dan jarang menyebabkan kebotakan total.
Pada
sebagian perempuan penipisan sudah dimulai di usia 20-an atau 30-an.
Kadang-kadang, kerontokan diperburuk atau dipicu oleh gangguan
keseimbangan hormon androgen pada tahap pra-menopause.
2. Alopesia difusa
Sejumlah obat-obatan berdosis tinggi, obat kanker, talium, vitamin A,
dan retinoid dapat menyebabkan kerontokan. Kurangnya kelenjar tiroid
atau kelenjar di bawah otak, anemia, stres juga dapat menyebabkan
kerontokan. Kebotakan bahkan mungkin timbul saat kehamilan. Kehilangan
rambut biasanya terjadi merata di kepala (tidak terbatas di satu
tempat). Secara umum, rambut akan tumbuh kembali setelah penyebabnya
menghilang.
3. Alopesia areata
Ini adalah
yang kerontokan yang berkaitan dengan penyakit auto-imun. Kerontokan
rambut terjadi tiba-tiba di suatu tempat tertentu, baik pada kulit
kepala maupun di tempat lain seperti kaki, alis, dan bulu mata.
Kerontokan sering dikenali dengan bintik-bintik seperti lingkaran.
Alopesia areata biasanya bersifat sementara dan rambut dapat tumbuh
kembali tanpa pengobatan.
4. Degenerasi folikel
Pelurusan (rebonding),
cat rambut, dan penggunaan bahan kimia lain di kulit kepala dapat
berefek negatif pada folikel rambut di kulit kepala dan menyebabkan
kerontokan.
Jika penyebab rambut rontok diketahui, pengobatannya
menjadi lebih mudah. Namun bila penyebab yang mendasari kerontokan
rambut tersebut tidak ditemukan, masalahnya bisa terus berlanjut
sehingga kerontokan yang bersifat sementara dapat menjadi permanen.
sumber : majalahkesehatan.com
0 komentar:
Posting Komentar