Beragam jenis makanan yang kita konsumsi setiap hari akan memberikan
dampak bagi tubuh kita. Namun, dari semua jenis makanan yang disantap,
hendaknya mengandung unsur serat yang berguna bagi tubuh.
Seperti yang terdapat pada buah, sayuran dan jenis kacang.
Terlebih saat berpuasa seperti saat ini lantaran tubuh tidak mendapatkan
asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam.
Tanpa keseimbangan serat yang cukup akan terjadi gangguan da lam
sistem pencernaan, termasuk sistem pembuangan kotoran atau feses dari
tubuh. Masalah yang paling sering dihadapi ada lah kesulitan buang air
besar atau sembelit.
Rata-rata konsumsi serat orang Indonesia hanya sekitar 12,5 gram per
hari. Padahal kebutuhan serat yang harus dipenuhi, yaitu minimal 25 gram
setiap harinya. Serat yang disarankan ialah yang diperoleh dengan
mengonsumsi nutrisi yang berimbang. Asupannya bisa dari sayur dan buah
sebanyak 50 hingga 60 persen, protein 30 persen, dan lemak 20 persen.
Konsumsi air minum yang cukup juga diperlukan agar kita terhindar
jauh-jauh dari sembelit. “Konsumsi serat orang Indonesia masih rendah,”
kata ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi FK UI, Saptawati Bardosono yang
mengakui penyebab sembelit juga karena kurangnya mengonsumsi makanan
berserat.
Makanan berserat mampu menahan air sehingga bermanfaat untuk
melembabkan, melunakkan, dan memberikan berat pada feses. Jika kebutuhan
serat tercukupi, feses akan keluar dengan normal, dan tidak akan
terjadi sembelit. Namun, sayangnya menurut pakar nutrisi, Emilia E
Achmadi orang Indonesia masih salah kaprah dalam mengonsumsi buah.
Sebagai contohnya adalah membuang kulit ari pada buah salak dan
jeruk. Padahal bagian putih pada jeruk dan salak apabila dimakan akan
mampu mencegah sembelit. “Sudah jumlahnya kurang, seratnya malah
dibuang, ”katanya.
Sembelit jangan dianggap remeh. Jika berlangsung lama, bisa berakibat
fatal. Kotoran yang harusnya keluar secara teratur akan tetap di dalam
usus, bisa menyebabkan kelainan di usus tersebut. Mulai dari polip,
maag, kembung, wasir, atau bahkan kanker usus besar yang paling parah.
Apabila sembelit sudah terjadi, lebih baik diperiksa lebih lanjut ke
dokter, agar bisa ditangani dengan tepat.
Pembuangan feses bisa dilakukan dengan obat pencahar yaitu laksatif.
Namun, dosisnya harus tepat dan jangan sampai dikonsumsi terus menerus
dalam waktu yang panjang. Beberapa obat juga bisa memicu sembelit jika
kita mengkonsumsinya kurang tepat.
Seperti obat rematik, obat maag, suplemen zat besi, suplemen kalsium,
dan antidiare. Selain itu, minuman yang me ngandung probiotik juga bisa
dikonsumsi untuk mencegah sembelit. Bakteri baik dari minuman probiotik
ini, akan menjaga usus tetap sehat, jumlah racun dan bakteri jahat
berkurang, sehingga pencernaan lancar dan sembelit pun hilang.
sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar