Di tengah karut-marutnya bangsa ini dengan kasus korupsi dan
persoalan hukum lainnya, masyarakat Indonesia harusnya tetap bangga
dengan negaranya ini. Mengapa? Karena terdapat banyak keunikan dari
bangsa ini yang tak dimiliki oleh bangsa lainnya di dunia.
Secara geografis, wilayah Indonesia yang terletak di antara dua benua
(Asia dan Australia) dan dikelilingi dua samudera (Indonesia dan
Pasifik), serta terletak di perlintasan jalur khatulistiwa. Walau bukan
menjadi sumbu atau poros bumi, namun negeri ini selalu menjadi daya
tarik bagi negara lain untuk datang ke nusantara.
Sebut saja di era penjajahan, Portugis dan Belanda seakan enggan
meninggalkan Tanah Air yang mereka kuasai di bumi pertiwi ini. Sebab,
berbagai kekayaan alam, melimpah ruah. Rempah-rempah mereka sedot untuk
kemudian dibawa ke negeri mereka. Sekarang, walau sudah ratusan tahun
berlalu, kekayaan alam Indonesia tetap melimpah. Sumber daya alam,
terutama migas, walau terus-menerus dieskploitasi, faktanya tetap
menarik untuk mereka keruk. Lihatlah minyak, banyak diambil oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijual di pasar
internasional.
Pasir yang berada di dasar laut pun turut diambil negeri tetangga.
Ikan apalagi, turut dijarah. Hutan tak ketinggalan, jutaan kayu ditebang
untuk kemudian diangkut ke negara lain. Ini membuktikan bahwa bangsa
ini selalu menjadi daya tarik.
Dari segi demografi, penduduk Indonesia merupakan salah satu terbesar
di dunia. Jumlah penduduknya menempati peringkat empat di dunia. Hingga
2011, penduduk Indonesia tercatat mencapai 240 juta jiwa. Peringkat
pertama ditempati Cina, kemudian disusul India, dan berikutnya adalah
Amerika Serikat.
Dengan total populasi yang besar itu, bangsa ini juga menjadi negara
pertama dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlahnya
mencapai 85 persen atau sekitar 200 juta jiwa. Jauh meninggalkan Arab
Saudi yang menjadi pusat penyebaran Islam pertama.
Dan yang paling mengagumkan, tentu saja, soal pulau. Bumi pertiwi
yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas hingga
Pulau Rote, dipenuhi sedikitnya terdapat 17 ribu pulau. Ingat, 17 ribu
pulau ada di Indonesia, tepatnya 17.508 pulau. Wow…. Mulai yang besar
seperti pulau Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Jawa, dan Maluku,
hingga pulau terkecil seperti Miangas di dekat kepulauan Sangihe dan
Talaud, serta Pulau Rote di Nusa Tenggara.
Bayangkan, pulaunya saja sudah sedemikian banyak, berapa jumlah
bahasa dan suku bangsanya? Memang, jumlah bahasa dan suku tak sebanyak
jumlah pulaunya. Untuk bahasa, totalnya mencapai 748 bahasa. Mulai dari
bahasa Jawa, Melayu, Batak, Bugis, Banjar, Dayak, Kutai, Madura, Betawi,
Sunda, Lombok, dan lain sebagainya.
Dengan jumlah 748 bahasa itu, berapakah jumlah penuturnya? Berdasarkan laman Wikipedia,
jumlah penutur bahasa Indonesia berjumlah 140-220 juta jiwa. Tapi,
untuk penutur asli atau yang masih menggunakan bahasa aslinya, hanya
tersisa 17-30 juta jiwa. Maksudnya, ada warga bangsa ini yang masih
sangat kental menggunakan bahasa aslinya, yakni sangat fasih berbicara
bahasa aslinya. Tidak kagok, kaku, atau terbata-bata saat berbicara
bahasa aslinya.
sumber : http://www.indonesiamedia.com
0 komentar:
Posting Komentar