RADIO SUARA SAWERIGADING MEDIA HIBURAN DAN INFORMASI-

Kamis, 19 Juli 2012

Pola Makan Sehat Saat Puasa

Puasa tinggal dalam hitungan hari. Sudahkah Anda mempersiapkan fisik dan mental untuk berpuasa? Selain persiapan kedua hal tersebut, persiapan yang juga tak boleh dilewatkan adalah faktor gizi dan nutrisi selama menjalani ibadah di bulan suci.

Apa hidangan favorit Anda ketika berbuka puasa? Makanan bersantan, manis, dan pedas? Jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari puasa, ahli gizi menyarankan agar Anda lebih memperbanyak asupan sayur dan buah.

Ketika kita berpuasa dengan tidak makan dan minum selama sekitar 14 jam, organ-organ ikut beristirahat. Tubuh pun secara alamiah melakukan detoksifikasi atau membuang racun yang selama ini menumpuk.

Hasilnya, setelah berpuasa kulit lebih bersih, tekanan darah dan gula darah turun, dan fungsi organ menjadi lebih baik.

Untuk mengoptimalkan proses tersebut, Andang Gunawan, ahli terapi nutrisi, menyarankan kita untuk lebih memperbanyak asupan makanan alami seperti buah dan sayur, serta mengurangi makanan yang diproses.

"Pilihlah menu yang sederhana tapi bergizi, terutama makanan yang bisa langsung dimakan seperti sayur dan buah karena kandungan gizinya tinggi," paparnya di sela acara pembukaan Pusat Konsultasi Lambung Kalbe Farma di Jakarta, Selasa (17/7/2012).

Mengenai anggapan bahwa konsumsi sayur dan buah akan membuat lemas saat puasa, Andang menjelaskan bahwa rasa lemas adalah hal yang normal pada minggu awal bulan puasa.

"Itu adalah proses adaptasi tubuh terhadap pola makan yang baru. Pada saat ini kadar gula darah akan turun, demikian juga tensi dan tekanan darah. Hal ini adalah mekanisme tubuh untuk efisiensi energi karena berkurangnya asupan kalori," paparnya.

Bila tubuh sudah bisa menyesuaikan diri dengan kondisi puasa, maka sel-sel tubuh akan optimal melakukan proses penyembuhan dan pembersihan racun.

Andang menyarankan agar saat berpuasa kita menghindari makanan bersantan, gula, juga berlemak tinggi karena akan menumpuk lama di lambung. Penumpukan itu akan menyebabkan pembusukan sehingga terjadi radang lambung dan memicu gejala mag. "Percuma minum obat sakit mag kalau pola makan kita tidak perbaiki," tandasnya.

Bila pola makan tidak diperbaiki, pada akhirnya akan sia-sia juga kesempatan kita melakukan detoksifikasi selama 30 hari.

sumber : kompas.com

0 komentar: